PGN-KLH Sinergi Bangun IPAL Komunal Atasi Limbah Tahu Jombang Lewat BERSINAR

JATIMAREA.COM – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Pemerintah Kabupaten Jombang meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial (CSR) bertajuk “Kampung Pangan BERSINAR” (Berwawasan Lingkungan, Higienis, dan Tenar). Program ini bertujuan menjadikan Jombang sebagai pusat industri tahu yang ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Inisiatif ini muncul sebagai solusi atas masalah serius limbah pabrik tahu di Jombang yang selama ini mencemari sungai dan lahan pertanian. Tercatat, 88 industri tahu rumahan di Kecamatan Jogoroto belum memiliki sistem pengelolaan limbah yang memadai. Setiap harinya, pabrik-pabrik ini menghasilkan 1.260 m³ limbah cair yang memiliki dampak negatif signifikan terhadap lingkungan.

Program Kampung Pangan BERSINAR akan berfokus pada tiga aspek utama: lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Untuk mengatasi limbah tahu, program ini akan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang mampu menampung limbah dari 88 usaha tahu rumahan. IPAL ini dirancang untuk menekan kadar Biological Oxygen Demand (BOD) secara signifikan, dari 4.200 kg menjadi 960 kg per hari, sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan menjadi lebih ramah.

Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, Tulus Laksono, menjelaskan bahwa Jombang dipilih karena laporan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat yang mencari solusi untuk perbaikan kualitas air Sungai Brantas. “Hal ini juga untuk mengurangi gesekan horizontal dan pengelolaan konservasi air tanah,” ujarnya.

Bupati Jombang, Warsubi, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat berterima kasih atas kerja sama pembangunan IPAL Komunal antara KLH dan DLH Jombang dengan dukungan penuh dari Pertamina Grup melalui PGN,” katanya.

Selain IPAL, program ini juga mencakup pembangunan kolam fitoremediasi yang memanfaatkan air limbah olahan untuk irigasi pertanian. Kegiatan lingkungan lainnya termasuk pengolahan eceng gondok menjadi pupuk, alih energi dari kayu bakar ke gas bumi, dan pengumpulan minyak jelantah.

READ  PGN Saka Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kapasitas Pemuda

Pada aspek sosial, program akan berfokus pada pembentukan koperasi, pemberdayaan perempuan, serta edukasi tentang keselamatan dan sanitasi.

Dari sisi ekonomi, PGN akan membantu mengembangkan UMKM, memberikan pelatihan branding dan kemasan produk, serta memfasilitasi sertifikasi halal, PIRT, dan izin usaha. “Kami juga ingin membantu perekonomian warga melalui literasi finansial, pelatihan UMKM, dan pusat literasi lingkungan,” ungkap Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, Rachmat Hutama.

Peletakan batu pertama program ini dilakukan pada Selasa, 16 September 2025. PGN berharap program Kampung Pangan BERSINAR dapat menjadi contoh kolaborasi nyata antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, mendorong kemandirian ekonomi, dan mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan. (DGJ)