Banyuwangi Rayakan Hari Disabilitas dengan Semangat Inklusif

JATIMAREA.COM – Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Kabupaten Banyuwangi diwarnai berbagai kegiatan inklusif, mulai konvoi safety riding, pertandingan sepak bola amputasi, hingga panggung apresiasi kreativitas penyandang disabilitas.

“Kabupaten Banyuwangi adalah rumah yang aman bagi semua, dengan kebijakan inklusif yang akan terus kita perkuat bersama,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat melepas konvoi disabilitas, Senin (1/12/2025).

Konvoi pembuka rangkaian acara itu diikuti ratusan penyandang disabilitas dan pendamping. Dengan seragam warna oranye, peserta melaju dari Terminal Pariwisata Terpadu Sobo menuju SLBN Banyuwangi, melewati Taman Makam Pahlawan dan Stadion Diponegoro.

Berbagai organisasi disabilitas turut ambil bagian, antara lain Disable Motorcycle Indonesia (DMI), Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), Komunitas Tuli Banyuwangi (Taliwangi), serta paguyuban orang tua penyandang disabilitas.

Ipuk menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat kebijakan inklusif yang memberikan kesempatan luas bagi penyandang disabilitas. Pemkab Banyuwangi telah menjalankan sejumlah program prodisabilitas, termasuk penerapan sekolah inklusif di berbagai satuan pendidikan dan penyediaan bursa kerja yang juga membuka peluang bagi pencari kerja disabilitas.

“Di sektor pemberdayaan, kami memberikan pelatihan kerja bagi ibu rumah tangga penyandang disabilitas agar mereka tetap bisa berdaya meski memiliki keterbatasan,” kata Ipuk. Ia menambahkan bahwa aspirasi penyandang disabilitas turut diakomodasi melalui forum rembug disabilitas yang rutin digelar.

Komitmen tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Forum Peduli Disabilitas Banyuwangi, Umar. “Kami sangat berterima kasih telah diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi,” ujarnya.

Selain konvoi, peringatan HDI juga diisi pertandingan sepak bola amputasi yang diikuti penyandang tuna daksa. Acara ditutup dengan panggung apresiasi yang menampilkan pantomim, lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh penyandang netra, serta pertunjukan musik oleh komunitas tuli-wicara. (IJF)

READ  Lindungi Masyarakat dari Penipuan Digital, Indosat Luncurkan Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Berbasis AI